HARI KETIGA 2021
Hal-hal yang ku pelajari selama 2020.
Paling besar adalah manusia merencanakan, kalau Yang Kuasa bilang tidak maka ya hasilnya tidak terwujud.
Aku melihat ini dari banyak cerita kematian orang-orang dekat. Mereka banyak yang punya rencana, ada yang ke Bali, ada yang pulkam ke Ambon dan sebagainya.
Selain itu pandemi Covid-19, memukul keras semua pilar dan sendi kebanggan manusia. Banyak usaha tutup, banyak orang yang harus berguguran dan seterusnya.
Yang bikin bisnis, jadi bangkrut.
Yang punya proyek mega, jadi zonk.
Yang mau keliling dunia, jadi almarhum.
Yang mau berbangga bangga, jadi mengeluh.
Selain itu beberapa hal yang bisa ku pelajari di 2020. Semua ini mendewasakan kita, menjadikan kita lebih baik dan membuat kita makin tangguh menghadapi masa depan ..
Jaga Kesehatan
Kesehatan penting banget. Jangan remehkan.
Aku mengantar ke kubur orang-orang yang cukup muda mati karena penyakit.
Belum lagi Pandemi ini.
Hati-hati memilih teman
Ada beberapa teman itu sifatnya toxic. Penuh negativiti. Ada yang suka membicarakan orang lain, sebagai gaya hidup. Suka menfitnah. Bermuka dua. Mulut manis hati busuk.
Hati-hati bersosmed
Ada banyak yang masuk penjara karena sosmed.
Tapi, yang paling konyol adalah orang-orang yang suka urusi sosmednya orang lain.
Waktu saya komen di kolom komentar punya teman sebagai joke aja. Ada pemimpin2 komsel yang marah-marah. Padahal komen itu bukan ditujukan ke dia. Sekalipun komen itu TIDAK BAIK pun reaksinya aja sudah salah.
Mereka ga pernah konsen, kenapa si Aldwin komen spt itu ya?
Apakah dia nyindir?
Kenapa dia nyindir?
Apakah dia pernah disakiti seseorang pemimpin gereja sehingga dia komen gitu?
Tidak.
Mereka tidak peduli aku-nya. Mereka peduli, merekanya….
Mereka hanya konsen dengan nama baik pemimpinnya (entah yang mantan, entah yang sedang menjabat). Mereka hanya peduli diri mereka, nama baik mereka, supaya tetap dihormati.
Mereka malah ga peduli alasan dibalik komen ku itu.
Oiya aku joke mengenai pemimpin yang marah-marah dan koq kebetulan nih teman saya ini dulu dimarahi mantan pemimpin rohani karena sharing hal membosankan bagi jemaat – amnesti pajak.
Katanya kurleb, “Orang datang ke Icare tujuannya senang-senang. Habis capai dari kantor mereka mau mendengar hal-hal yang menyenangkan. Kamu ini bahas masalah itu terus membosankan!”
Kaum Baperan
Sepanjang yang ku tahu, biasanya cewe itu baperan.
Ini aku – diawal tahun melihat dengan mata sendiri, laki-laki dewasa yang sudah berkeluarga dan baperan. Drama awal tahun. WKWKWK…
Hanya karena hal sepele. Ga nyindir ya.. makanya tidak ku masukan disini. Ntar dipikir nyindir.
Hati-hati berteman dengan orang kayak gini.
Hati-hati berucap dengan mereka.
Itu sebabnya pilih lah kawan mu dengan bijak.
Gisel ku sayang
Aku bukan mau menghakimi.
Bukan pula mau membela.
Memang sesama kristen kita harus saling mendukung.
Tapi… aku pelajari aja deh
Lebih Produktif
Setelah masuknya virus Corona di Indonesia.
Saat ini pula ujian bagi produktifitas kita.
Banyak dari kita ‘dirumahkan’.
Karena itu akhirnya pelarian nya kurleb ya ke Drakor, Sosmed dan Game.
Yang ga pernah nonton drakor akhirnya jadi ikut arus K-Pop hueh hueh hueh …
Sosmed penuh dengan cerita dan debat omong kosong.
Soal konspirasi, politik dan seabagainya.
.
Akhirnya…
Baru kemarin ke studio foto.
Dan tiap ku pandang foto ku. Makin ku yakin.
Kelihatan makin tua aku.
Akhirnya ini yang ku dapati dalam hidup:
“Semua itu kesia-siaan belaka…”
Tinggal ini yang penting.
Jejak-jejak kakimu di bumi ini. Apakah menjadi berkat atau tidak?
Apakah orang mengingatmu sebagai pengaruh buruk atau pengaruh baik?
Legasi apa yang kamu wariskan untuk orang-orang di bumi ini?
Pilih lah temanmu dengan bijak.
Tidak usah banyak-banyak. Asal kan mereka memaksamu menjadi pribadi terbaik kamu.
Hati-hati terhadap mereka yang bermuka dua.
Kaum pemecah dan oportunis.
Jaga mulutmu.
Jaga jempolmu.
Pemimpin gereja bukan jaminan mereka lebih dewasa.
Jadilah lebih produktif.
1. Pilih teman dengan bijak
2. Kuasai suatu skill, selama menganggur
3. Hati-hati dg mulut dan jempol
Oiya Happy BirthDay Jisooo…