Cara Minta Tolong dan Berdoa

Jadi 2-3 tahun yg lalu. Ada cece minta tolong kita. Dia lagi mengalami kesulitan hidup. Pokoknya banyak deh masalah bergantian.

Jadi teman saya menolong dg keuangan dan juga kita berikan nasihat yang berguna.

Bukannya berterima kasih.

Malah dia curiga amcam-macam.

Waktu saya nasihati. Dia curiga saya kerjasama dengan kokonya (yang mana sama sekali tidak ku kenal). TIba-tiba dg memakai nama Tuhan, dia bilang, “Oh kata Tuhan ini dr gereja aku ya.”

HAH!

Mana ada itu.

Dia juga marah-marah kepada kita. Bahkan sempat ngomong ga karu-karuan dia wa nya teman saya.

Ga percaya apa yang saya nasihatkan.

Meremehkan apa yang ku katakan.

Aku tahu .. aku tahu .. dia mungkin lagi bermasalah secara mental. Perlu dikasihani dan disembuhkan. Cuman ego nya yang superbesar itu yang bermasalah. Contoh kita bantui keuangan, dia selalu ngomong ini hutang. Nanti akan dibayar. (ya gimana lagi, ga mau merendah)

Dia berangan-angan jadi orang kaya. Kerja ini itu yang gede gede.

Kita uda nasihatkan dia. Ga usa mikir segitunya. Jalani apa yang bisa dijalani dan jangan mikir yang engga-engga.

Kalau dia mau bekerja dg kita dan mau dibantu kita harus berhenti mikir rencana dia yang macam-macam itu.

Eh bukannya berterima kasih dengan nasihat itu. Malah dia ngamuk. Dia marah besar sama saya. Merasa terhina mungkin dengan nasihat saya itu.

Aku juga menyampaikan mau 5 tahun, mau 10 tahun akan tetap sama keadaannya seperti sekarang.

Dan terbukti.

Kalau Ku Nasihati

Ini perlu kalian catat.

Kalau aku menasihati kalian. Jangan ngamuk dulu. Jangan menolak dulu.

Pikir dulu dg hati yang tenang.

Sapa tahu ada benarnya.

Karena nasihatku itu biasanya benar dan mengandung ‘kekuatan’. Eh dia kagak percaya. Ya udah.

Cara Minta Tolong Yang Benar

Ini juga sama.

Ini cara doa yang benar kepada Tuhan.

Pertama: minta tolong dan ceritakan duduk masalahnya sesuai keadaan.

Kedua: kita boleh meminta tolong sesuai keinginan kita. Tapi cara menolongnya, adalah hak si penolong.

Ketiga: setelah kita minta tolong tetap putusan akhir tetap pada si penolong. Mau nolong atau tidak.

Artinya gini.

Kamu kesulitan uang. Terus kamu mau utang. Tapi si penolong ga mau kasih utang. Dia maunya kamu kerja bantui dia.

Maksudku begitu. Kita ga boleh maksa. Kalau kamu ga mau, ya si penolong juga punya hak menolak kamu kan?

Cara Doa

Ini mirip doa kepada Tuhan.

Kamu minta tolong ke Tuhan. Kamu beritahu caranya. Tapi Tuhan punya cara lain. Ya terserah yang si Penolong kan? Kita ini posisi rendah karena kita yang minta tolong. Maka rendahkan hatimu.

Lah anehnya, malah kamu marah-marah.

Ini juga mirip kisah si cece itu. Di tolong, dikasih jalan, di nasehati. Eh malah ngamuk.

Maunya keinginan dia yang dikabulkan.

Eh sapa lu?

Kita ga berhutang budi sama elu.

Tuhan pun ga punya hutang sama elu.

Ingat kisah Yesus menyembuhkan orang yang kusta. Dia nanya Tuhan Yesus, “Jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Matius 8:1-3.

Yesus menjawab, “Aku mau.”

Tapi apakah, yang sakit ngeyel minta ini itu? Gak kan.

Pokok Tuhan mau nolong, caranya ya terserah Tuhan dunk. Blog.

Jangan kita yang merintah-merintah caranya. Lah wong kamu berada dalam posisi rendah. Dan itu pun terserah sama Penolong. Apakah dia mau nolong dan dengan cara seperti apa?

Jangan dikte Tuhan dengan pikiranmu yang terbatas.

Biar Dia bekerja dan percaya saja Markus 5:36.