Mungkin jarang orang membenturkan keduanya antara etika dan perbuatan kasih. Walau dalam keseharian kita sering melakukannya.
Kasih VS Etika
Jadi selasa kemarin saya dinasehati dan ditegur karena saya melakukan kesalahan. Salah satu kesalahan saya yaitu terlalu dekat sama orang. Saya sering chat sama anak-anak komsel dan katanya (ingat yah katanya) terutama cewek. Awalnya ini yang dipermasalahkan. Terlalu banyak chat dengan banyak cewek yang berujung pada firting – merayu. (hahaha..pengen ketawa tapi yah sedih)
Saya bisa yakin kan Anda itu tidak 100% benar. Saya chat sama semua orang: cowo cewe, ganteng/cantik dan yang jelek pula. *phew..
Dalam prosesnya saya dikasih tahu beberapa etika hubungan dengan cewek.
Saya harus jaga diri dan jaga jarak sama cewek. Gak salah sih. Emang begitu.
Yang menasehati saya adalah pimpinan kelompok sel. Dia memberikan dua contoh orang besar.
Pertama Billy Graham. Dia baca bukunya. Katanya kalau kebetulan Mr Graham mau masuk lift dan bebarengan dengan seorang cewek, dia tidak mau masuk lift nya. Kedua salah satu Pastor terkenal di Surabaya. Katanya kalau seseorang cewek datang ke gereja untuk konseling tetapi dengan pakaian seksi oleh sang pastor disuruh pulang.
Semua ini demi menjaga etika, katanya.
Lantas saya mengatakan, “Biasanya public figure melakukan itu supaya jangan disalah artikan oleh orang lain. Orang yang tidak paham bisa salah pengertian. dikiranya mereka pacaran, selingkuh dan berbuat mesum.”
Yah jelas. Bayangkan Anda ketemu pastor Anda keluar hotel bersama wanita lain yang bukan istrinya. Orang bisa mikir macam-macam. Akhirnya pelayanannya bisa digugat dan diserang. Meskipun ‘kebetulan’ aja mereka jalan bersama.
Leadernya, “Bukan hanya public figure. Poin nya kamu harus jaga jarak.”
Lantas, Leader saya ini juga memberikan contoh. Seandainya dijalan ketemu seorang cewek, mungkin teman atau mungkin anggota komsel yang lain. Dia tidak mau menawarkan tumpangan. Nanti kuatirnya menimbulkan banyak prasangka. Nanti pacarnya bisa marah. Nanti suaminya bisa marah.
Waktu saya mengatakan, “Bukannya itu perbuatan kasih ya. Kita melihat seorang teman. Mungkin malam hari jalan sendirian. Kita tawarankan tumpangan. Tujuannya adalah menolong.” Saya meyakinkan lagi, “Ini namanya perbuatan kasih. Apakah yang salah?”
Dengan tulus saya bertanya, “Salah kah perbuatan kasih macam itu?”
Dia menjawab, “Bukannya dilarang tapi tidak wise.”
Oh okay. Tidak wise.
Yesus Kasih dan Etika
Jujur saya sempat bertanya dan mempertanyakan. “Apakah menjadi Kristen itu harus munafik seperti itu?”
Hanya tahu teori saja.
Tidak bisa prakteknya.
Ingat ga cerita Yesus tentang perbuatan kasih? Sebenarnya ada beberapa contoh.
- Mungkin yang terkenal Samaria baik hati dan
- Yesus diurapi Perempuan berdosa Lukas 7:36-50 dan
- Wanita Mengurapi Yesus dengan Minyak Wangi Mahal Matius 26:6-13
Kalau ingat kisah Samaria Yang Baik Hati. Jelas maksud Tuhan Yesus membandingkan dengan kaum agamawan yang punya pengetahuan firman Tuhan dan katanya juga punya hubungan khusus dengan Tuhan. Pastinya mereka punya jabatan keimaman atau orang Lewi. Kalau di gereja biasanya gelarnya pendeta, pastor bahkan nabi atau rasul tapi .. kosong karena tidak punya kasih.
Yang bilang kosong bukan saya tapi Paulus 1 Kor 13:1-3.
Wanita Berdosa Menangis Di Kaki Yesus
Di cerita Wanita Berdosa Mengurapi Yesus Lukas 7:36-50 ada 3 pihak.
Yang pertama: wanita berdosa ini.
Yang kedua: Yesus (tentunya).
Yang ketiga: Simon yang mengundang Yesus. Kemungkinan dia Farisi dan biasanya rekan-rekan Farisinya juga ada disitu.
Perhatikan cerita Wanita Berdosa yang menyeka di kaki Yesus Luk 7.
Selalu aja ada orang yang protes. Mereka mempersoalkan hal-hal yang tidak penting Maz 2:1. Mereka mempertanyakan, etikanya (mungkin juga larangan agama) kalau seorang Nabi (yang biasanya laki) disentuh oleh wanita. Apalagi disebut Wanita Pendosa. Mereka tidak memandang perbuatan kasih dan kebaikan malah mempersoalkan etika dan agama.
Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.” Lukas 7:39
Selalu. Orang benar ini protes. Setidaknya berkata dalam hatinya sih. Tidak diucapkan didepan Yesus tapi Yesus tahu isi hati orang Farisi ini. Memang, secara agamawi dan etika tidak tepat jika disentuh wanita. Tapi harus lihat dunk, tujuannya menyentuh karena apa?
Apakah karena nafsu? Jelas bukan kan?
Apakah karena perbuatan kasih dan kebaikan? Iya karena kasih dan kebaikan.
Lah koq dipermasalahkan?
Sama seperti ketika kamu berbuat baik. Kalau kamu masih mempetimbangkan sisi etika, sisi budaya, sisi agama. Waduh sepertinya Anda tidak memahami Kasih Karunia.
RUMUS KRISTEN
Pertimbangkan ini.
FIRMAN TUHAN + KASIH = KRISTEN
FIRMAN TUHAN + RITUAL = AGAMA
Lihat perbedaannya?
Kamu jadi seperti orang-orang yang diluar sana. Yang perang demi agama. Yang bikin rusuh demi bela agama.
Yang membedakan kita, pengikut Kristus dengan pengikut yang lain cuman 1 yaitu KASIH. Lainnya, isi perintah agamanya kurang lebih sama koq…
Yesus Diurapi Wanita Dengan Minyak Wangi Mahal
Kejadian kedua Yesus diurapi Wanita dengan Minyak Wangi Mat 26:6-13.
Kali ini yang marah murid Yesus terutama si Yudas Iskariot. Dengan alasan penghematan dan amal kepada orang miskin, murid-murid marah sama wanita ini.
Kali ini perhatikan.
Kalau yang pertama adalah Kasih VS Etika.
Yang ini Kasih VS Manfaat.
Secara ilmu ekonomi. Secara azas manfaat. Buang-buang minyak wangi yang harganya konon 1 tahun gaji karyawan, adalah hal yang bodoh dan sia-sia.
Dan kelihatannya nasehatnya Yudas Iskariot itu benar loh… Untuk apa pemborosan itu?
Makanya, banyak perbuatan, banyak nasehat sepertinya benar tapi Tuhan melihat isi hati manusia. Kamu bisa bersifat seperti orang baik. Kamu bisa bersikap seperti orang pintar dan bijak. Kamu bisa bersikap seperti orang suci. Hakekatnya, Tuhan … mengetahui isi hatimu.
PEMBELAAN TUHAN KEPADA WANITA INI
Dalam kedua peristiwa ini. Tuhan membela mereka. Yang wanita berdosa yang menangis di kaki Yesus, Tuhan membela dengan cukup mencengangkan:
Pertama Tuhan menjelaskan perumpaan orang berhutang. Makin besar hutangmu (baca: dosa) makin besar kasihnya. Ketika hutang itu dihapuskan. Jadi karena wanita pendosa ini Anda dan saya mengerti prinsip Kasih Karunia. So, thank Her my friends..
Kedua, .. dan bahkan tidak hanya itu. Yesus pun menegur dan membandingkan Wanita Berdosa ini dengan Pemuka Farisi, Simon. Membandingkan perbedaan keduanya!
Gimana rasanya Si Simon ini?
Dia diam aja. Malah orang-orang lain membahas hal yang tidak penting lagi “Kenapa sih Yesus bisa mengampuni dosa wanita ini?”
Seperti biasanya. Intinya dilupakan. Yang tidak penting dipersoalkan.
Yang pasti, saya yakin perasaan Simon bercampur aduk habis ditegur Yesus dan dibandingkan dengan wanita. Kedudukan laki jauh lebih dari wanita. Apalagi si wanita di cap, pendosa! Hinaan tanpa batas bagi kaum agamawan.
Pembelaan terhadap Wanita yang mengurapi Yesus dengan minyak wangi pun tidak kalah hebatnya. Ini lebih keterlaluan.
Pertama, dia menegur murid2nya karena menyusahkan wanita ini.
Kedua, Yesus mengatakan hal yang bombastis cuman karena mengurapi dengan minyak wangi.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” Mat 26:13
Keterlaluan Yesus membela kedua wanita yang katanya derajatnya rendah daripada laki. Celakanya lagi mereka adalah pendosa.
Jadi Ingat Polisi Apes
Waktu artikel ini di buat, kebetulan sekali ada berita tentang Polisi yang menyelamatkan seorang wanita karena mobilnya terperosok. Nah, kebetulan waktu wanita ini digendong pak Polisi, ada seseorang yang polos ini seseorang mengambil kamera dan memotretnya.
Jadi lah viral.
Banyak yang memuji. Harusnya dia dapat kenaikan jabatan atau pujian (setidaknya) dari atasannya.
Mungkin pak Polisi ini akan dapat.
Yang lucu adalah side story heroic ini.
You Know.. Pak Polisi yang dimaksud, masuk rumah sakit. Bukan kena azab Allah atau kena penyakit menular dari wanita yang ditolong. Tetapi kena hajar oleh istri yang cemburu berat!
Is it funny, man?
Sang istri tidak melihat latar belakang: kenapa Pak Pol menggendong wanita ini. Bukan untuk mendapatkan manfaat darinya tapi memang murni berbuat kasih dan kebaikan loh.. Dan mungkin agamanya mengajarkan bahwa kalau seorang yang bukan istrinya yang sah tidak boleh saling menyentuh. Ingat yah, kisah kaum agamawan kita sendiri, kaum Farisi. Makanya Tuhan mengingatkan kita untuk hati-hati dengan ragi Farisi ini.
Ingat Kasih VS Etika
(Ah mungkin Tuhan membela saya dengan mengijinkan cerita pak Polisi ini viral)
Kalau kamu cemburu gitu. Lantas gimana pak dokter melakukan tugasnya. Kalau dia melihat ‘barang sensitif istrimu’ atau suamimu?
Bagaimana kita menolong seseorang yang tenggelam dengan nafas buatan jika agama, etika, budaya dan sebagainya melarang kita.
Mirip cerita Ratu Thailand jaman kuno yang memberikan hukum Tidak Boleh Menyentuh Ratu apa pun alasannya. Kebetulan Sang Ratu lagi naik kapal untuk jalan jalan. Dan tiba-tiba kapalnya tenggelam dan Sang Ratu sudah meminta tolong. No one came up and helped her. Meskipun saat itu banyak orang.
Feel sorry about your order, Your Majesty.
SOLUSINYA? HIKMAT, CERDIK, BRO
Jangan karena etika, budaya, aturan agama. Menghalangi kita berbuat kasih.
Solusinya adalah bersikap cerdik.
Contoh memberikan tumpangan untuk cewek. Yah sebelumnya suruh si cewek telpon papanya atau pacarnya untuk memberikan informasi kalau dia diberikan tumpangan oleh teman cowok. Atau yang memberikan tumpangan memberikan info atau menanyakan ijin kepada pasangannya juga.
Gampang kan?
Makanya Tuhan mengajarkan Mat 10:16
Tulus (integritas) seperti merpati
Cerdik seperti ular
Perlakukan Ku Sama Terhadap Semua Orang
Ku akui aku mendekati seorang cewek. Seorang ya. Seorang. Bukan berbagai cewek.
Bukan sekelompok cewek. Hanya saja kebetulan dia uda punya pacar. Makanya aku maju mundur mendekati cewek ini. Aku emang ga biasa menikung karena kalau aku digitukan juga gak okay lo. Meskipun tidak mungkin orang bisa nikung aku. (hahaha) Jadi makanya aku ga mau dekat-dekat.
Meski kadang perasaan ini ga bisa dikhianati.
Cieee….
Nah.. Ada juga yang cowoknya marah karena saya chat pacarnya. Yah aku sih bisa maklum. Karena kadang terlalu dekat sama saya bisa pindah ke saya. Ini sih wajar. Hampir semua cowo akan merasa insecure, karena jarang cowok berkualitas.
Ini bisa maklum.
Meskipun saya awalnya, saya chat karena ceweknya baik. Aku merasa dia seperti teman dekat. Apalagi umurnya uda mau ke 30-an. Masak sih mikir macam-macam. Yah sudah lah.
Maaf kalau itu membuatmu ga nyaman, teman.. Sori kalau salah paham.
Nah yang lain lagi.
Apakah saya mengkhususkan memperhatikan cewek saja? Jelas tidak. Semua sama koq. Cowo dan cewek saya perlakukan sama. Saya perhatikan mereka satu-satu. Maklum dikasih Tuhan kekuatan gembala sehingga bisa tahu isi hatinya orang dan memperhatikan satu per satu orang di sekitar. Ga bisa aku cuek melihat seseorang sendirian atau melihat seseorang merasa tidak diterima.
Even cowok ya. Buktinya banyak lo aku memperhatikan cowo juga. Aku bisa mengatakan dihadapan Tuhan, aku cuman peduli aja. Berbuat kasih dan kebaikan semampu dan sesuai talen ku.
Celakanya.. ketika saya dekat sama cowo, saya dianggap krisis identitas alias HOMO.
Ampun minahhh…
Dekat cewek dikatai playboy…
Ampun minahhh… (2)
Mungkin itu sebabnya kita ini dibenci dunia. Bukan karena kita pengikut Kristus tetapi kita ini sudah kena ragi Farisi. Merasa paling baik tapi tidak punya kasih.
Tanpa disadari kita, menjadi seperi Farisi. Sesuatu yang Tuhan Yesus bolak balik konfrontasi.
NB
Kadang kita merasa diri kita lebih baik dari orang lain. Hanya karena bicara kita baik, hanya karena ngerti bible, hanya karena sudah ikut belajar bible.